Sebuah tulisan singkat tentang perjalanan panjang musik Blues

Setelah tulisan saya tentang blues sebelumnya, di dalam tulisan ini mari kita lebih jauh mengenal BLUES dari sisi sejarah dan karya populer musisi yang mengusung aliran musik tersebut. 

Blues berawal dari jaman perbudakan di dataran Amerika abad 19.  Pekerja pekerja dari kalangan kulit hitam di Amerika bagian selatan menyenandungkan dan menyanyikan pantun pantun yang merupakan curahan isi hati mereka secara silih berganti, diiringi dengan musik perkusif berupa benda apapun yang bisa mereka pukul. Dari cara bernyanyi secara silih berganti inilah pola call and response berasal; yaitu nyanyian berupa sajak yang disenandungkan yang berbentuk ‘tanya jawab’ yang dinyanyikan secara bergantian.  Suara rel kereta api yang menjadi teman sehari hari bagi para budak yang bekerja di tambang menjadi konsep awal pola dan tempo rhytm blues, dari situlah basic pattern dari musik blues. Jika anda menyimak lagu blues maka sangat jelas terdengar pola rhytm mereka yang menyerupai suara rel kereta api. Pada awalnya budak budak afrika tersebut menggunakan alat musik sederhana berupa kayu atau logam yang bisa digunakan secara perkusif, namun tuan tuan tanah mereka yang berasal dari Eropa secara tidak langsung memperkenalkan musik klasik yang mereka bawa dari tanah kelahirannya. Alat musik kontemporer saat itu berupa gitar (dan kebanyakan memang gitar) dimainkan oleh budak budak tersebut sesuai dengan apa yang mereka dengar, walaupun terdengar asal asalan dan keluar dari pakem musik klasik, tapi dari situlah blues terlahir untuk pertama kalinya.

Dari musik Eropa itu pulalah blues mengenal konsep tritone dalam musiknya.  Tritone adalah interval tiga nada penuh (whole tone) dari not pertama pada suatu chord (contoh: E ke A# pada chord E major). Tritone disebut juga sebagai ‘diabolus in musica’  karena kesan yang ditimbulkannya adalah suram dan bernuansa kelam.  Notasi tritone inilah yang menyebabkan Black Sabbath dicap sebagai band ‘gelap’ pada zamannya; tritone  adalah dasar dari musik heavy metal.  di sinilah benang merah yang menghubungkan antara Blues dan musik bawah tanah.

Blues sendiri, walaupun telah dinyanyikan sejak jaman perang saudara namun mulai dipopulerkan pada tahun 1912 oleh Hart Wand yaitu single berjudul ‘Dallas Blues’  yang kemudian diikuti oleh WC Handy dengan single ‘The Memphis Blues’. Musisi dari delta missisipi seperi Tommy Johnson dan Robert Wilkins kemudian memperkenalkan delta blues di tahun 1928 kemudian disusul oleh  Charlie Patton (1929) dan Son House (1930) kemudian Robert Johnson dengan kehidupan penuh mistisnya melakukan rekaman satu satunya di tahun 1936 sampai 1937. Delta blues sendiri memiliki ciri khas berupa slide gitar dan harmonika (blues harps).  Album delta blues yang wajib didengarkan adalah ‘king of delta blues singer’ (1961) yang berisi 16 lagu yang pernah direkam oleh Robert Johnson.

Blues lalu hijrah ke kota besar  dan lahirlah Electric Blues dengan ciri khas menggunakan alat musik elektrik dan alat musik tiup sebagai pengiringnya. Electric Blues blues ini terbagi bagi lagi menurut kota di mana dia berasal, misalnya Chicago Blues dan  Texas Blues.  Muddy Waters yang bernaung dalam perusahaan rekaman Chess Records adalah notable musician dalam Chicago Blues.  Musisi lain seperti Freddie King, Buddy Guy, Koko Taylor, Howlin Wolf turut menorehkan nama dalam daftar musisi Chicago Blues. Album ‘the best of Muddy Waters’  dan ‘anthology’  merupakan album yang wajib didengar,  saya juga menyarankan album modern seperti ‘skin deep’ nya Buddy Guy yang rilis di tahun 2008 dimana Buddy Guy berkolaborasi dengan musisi blues modern seperti Eric Clapton, Derek Trucks dan musisi blues cilik; Quinn Sullivan.

Blues yang berkembang di daerah Texas disebut Texas Blues dengan ciri khas yaitu musik blues yang nge-swing dan dipenuhi oleh lick lick gitar yang virtuosoic.  Sound Texas Blues juga terkesan lebih kasar, mungkin mengikuti tipikal orang orang Texas 😀 . Blind Lemon Jefferson adalah bapaknya Texas Blues yang menginspirasi musisi seperti Lightin’ Hopkins dan T-Bone Walker. Salah satu musisi Texas Blues yang paling terkenal adalah Steve Ray Vaughan (SRV), seorang musisi yang dikenal karena kepiawaiannnya memainkan lick lick blues panas  di tengah tengah menjamurnya gitaris shredder di saat itu.  SRV sendiri adalah gitaris muda yang sangat dipengaruhi oleh Albert King dan Jimi Hendrix. Bahkan Eric Clapton pun harus menepi dari jalanan saat mengemudikan mobilnya dan dari radio mobilnya mengalun lagu ‘little wing’ dari sang virtuoso. Gaya permainan yang ‘rude’ dan virtuosoic membuat SRV banyak digemari oleh musisi di luar blues. Lick lick gitarnya banyak dipelajari oleh gitaris yang ingin belajar bermain blues.  Kenny Wayne Sherped, Lance Lopez, Henry Garza (Los Lonely Boys) dan musisi pop John Mayer adalah musisi yang mengadopsi gaya permainan SRV ke dalam lagu lagu  mereka. Album ‘Texas Flood’ dan ‘The Sky is Crying’ (berisi lagu legendaris ‘little wing’) adalah dua album Texas Blues dari SRV yang wajib dikoleksi.

Di tahun 1960-an, anak2 muda asal Inggris memainkan musik Blues yang lebih dikenal dengan istilah British Blues. The Rolling Stones, Eric Clapton dan Fletwood Mac dengan gitaris Peter Green nya adalah musisi2 Inggris yang memainkan British blues. British blues ini pula yang kemudian berkembang menjadi Psikedelik Rock.  Psikedelik Rock sendiri adalah jenis musik yang berkembang di pertengahan 1960-an yang berupa pengalaman batin saat memakai obat terlarang seperti LSD dan kokain yang dituangkan dalam lagu. Band yang membesarkan nama psikedelik rock adalah The Beatles dengan album Revolver nya yang kemudian disusul dengan album full psikedelik ‘Sgt. Peppers lonely heart club band’. Musisi musisi lain seperti The Doors, Janis Joplin, Jimi Hendrix, Country Joe and the fish, Grateful Dead, 10 years after, Cream dan deretan musisi lainnya turut membesarkan Psikedelik rock, yang sebagian besar adalah musisi yang menentang perang vietnam. Musisi blues yang paling menonjol di era ini adalah James Marshal Hendrix atau lebih dikenal dgn nama Jimi Hendrix. Jimi Hendrix adalah tokoh kulit hitam yang diberi gelar ‘dewa gitar’ karena kepiawaiannya dalam memainkan alat petik tersebut. Jimi Hendrix berhasil merebut popularitas Eric Clapton dan Pete Townsend (The Who) sebagai dewa gitar di jamannya. Sampai sekarang pengaruh blues-rock dari Jimi Hendrix masih terdengar; Lenny Kravitz, Prince, John Frusciante,  hingga Mike McCready adalah beberapa gitaris yang terinspirasi dari sang dewa. Album yang wajib didengarkan adalah ‘Electric Ladyland’ dari Jimi Hendrix Experience yang menampilkan lagu blues legendaris ‘voodoo child’ yang memperlihatkan kepiawaian sang dewa gitar.  Album remastered ‘Valley of neptunes’ bisa menjadi pilihan alternatif bagi anda yang kurang suka dengan kualitas sound rekaman tempoe doeloe 😀

Saat ini musik Blues semakin berkembang dengan pesat. tak hanya terdengar di kafe kafe kecil di pinggiran kota di Amerika, musik blues semakin dikenal luas oleh masyarakat umum. John Mayer dengan album Continum nya memperkenalkan lagi soul Jimi Hendrix kepada dunia dengan cover version lagu ‘bold as love’ dengan solo lick blues yang memukau. Demikian halnya di dalam negeri; Slank dengan musik berbau blues rock ala The Rolling Stones hingga Gugun Blues Shelter dengan style funk-blues atau Rama Satria Claproth yang mengusung kembali nyawa Jimi Hendrix dan Steve Ray Vaughan ke dalam petikan gitarnya adalah musisi musisi yang mengambil andil dalam mengangkat musik blues ke scene lokal. Indonesia juga sukses menggelar Jakarta International Blues Festival dan event blues lainnya yang menjadi bukti bahwa blues hidup dan bernapas di bumi Indonesia.